Tergesernya
Budaya Tradisional Karena Pengaruh Budaya Asing
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan bimbinganNya,
saat ini kami bisa menyelesaikan makalah kami yang berjudul “Tergesernya Budaya
Tradisional Karena Pengaruh Budaya Asing”.
Makalah ini disusun berdasarkan
fakta dan dengan menggunakan beberapa artikel yang membahas tentang topik
ini.Penuyusunan makalah ini diharapkan dapat membantu permasalahan kebudayaan
negara kita yang saat ini berada diambang kepunahan.Yaitu untuk menggali lagi
kesadaran dan simpati para generasi muda yang sudah mulai terpengaruh oleh budaya
barat.
Makalah ini kami susun supaya kita
bisa lebih memahami tentang kebudayaan tradisional negara kita yang semakin
bertambahnya usia zaman justru semakin tidak terlihat keberadaannya. Diharapkan
pula para pembaca khususnya para generasi muda negara untuk mencintai kembali
kebudaayaan yang telah dimiliki.
Dalam makalah ini kami menyajikan
pengertian budaya tradisional, jenis-jenis budaya tradisional, kebudayaan yang
sudah mulai hilang, dan juga penyebab hilangnya budaya tradisional itu.
Dalam menuyusun makalah ini tentunya
kami mendapatkan bimbingan, arahan, koreksi dan saran. Untuk itu kami ucapkan
terima kasih kepada Ibu Anastasia Kristianingsih S.Pd selaku guru Bahasa
Indonesia.
Demikian makalah ini kami buat
semoga bermanfaat.
DAFTAR
ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL
…………………………………………………………………………………………. i
KATA PENGANTAR
……………………………………………………………………………………….. ii
DAFTAR ISI
…………………………………………………………………………………………………….. iii
BAB
I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
………………………………………………………………………………………. 1
1.2 Perumusan Masalah
……………………………………………………………………………….. 2
1.3 Tujuan
………………………………………………………………………………………………….. 2
BAB
II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Budaya
Tradisonal …………………………………………………………………. 3
2.2 Jenis- jenis Budaya
Tradisional ……………………………………………………………….. 3
2.3 Budaya Tradisional yang
Mulai Hilang …………………………………………………….. 4
2.4 Faktor-faktor Penyebab
Budaya Tradisional Hilang ……………………………………. 6
2.5 Cara Untuk Menyelamatkan Budaya
Tradisional ………………………………………… 6
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
…………………………………………………………………………………………… 8
3.2 Saran
……………………………………………………………………………………………………. 8
DAFTAR PUSTAKA
………………………………………………………………………………………… 9
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Di era globalisasi seperti sekarang
ini, perkembangan suatu negara bisa dikatakan sudah mulai mengalami
kemajuan.Mempunyai negara yang maju memang harapan semua masyarakat, dan kini
hampir semua negara sudah mengalami kemajuan tersebut.Mulai dari kemajuan ilmu
pengetahuan, teknologi, transportasi, bahkan budaya sekalipun, itu semua karena
pengaruh dari globalisasi.
Akibat dari pengaruh globalisasi
tersebut banyak dampak positif maupun negatif yang ditimbulkan. Dampak positif
dari pengaruh globalisasi sudah bisa kita rasakan sendiri, yaitu teknologi yang
semakin canggih, kemajuan alat transportasi dan ilmu pengetahuan lebih
luas. Tetapi dalam sisi negatifnya, karena pengaruh dari globalisasi ini,
banyak budaya barat yang juga ikut masuk di negara kita.Akibat pengaruh budaya
tersebut, banyak generasi muda yang lebih memilih budaya barat dari pada budaya
tradisionalnya.Itu dikarenakan pola pikir mereka yang menganggap jika budaya
barat itu lebih modern dan lebih populer, sehingga kesadaran mereka dalam
melestarikan budaya tradisional menurun.
Itu semua menyebabkan keberadaan
budaya tradisional di negara kita mulai memprihatinkan. Dahulu, budaya
tradisional di negara kita tak terhitung jumlahnya karena begitu banyak
ragamnya, mulai dari tarian tradisional, bahasa tradisional, alat musik
tradisional, dan masih banyak lagi. Tetapi sekarang budaya
tradisional di negara kita sangat sedikit, bahkan hampir tidak ada.Jarang
sekali sekarang kita temui ada anak muda yang mau untuk memperhatikan
kebudayaan tradisional negaranya, itu semua karena anggapan mereka tentang
kebudayaan tradisional salah.Sehingga mereka malu untuk mengakui jika
kebudayaan tadisional adalah kebuadayaan mereka.
Apabila pemikiran para generasi muda
tidak pulih kembali untuk mencintai budaya tradisionalnya, cepat atau lambat
pasti kebudayaan kita akan jauh lebih terkikis. Oleh karenanya, sebelum itu
semua terjadi, kita sebagai para generasi muda harus berani memperjuangkan
kembali kebudayaan tradisional yang sudah nenek moyang kita wariskan kepada
kita.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan topik makalah yang telah kami pilih, ada beberapa rumusan masalah
yang akan kami bahas. Rumusan masalah tersebut adalah :
1.2.1
Apakah yang dimaksud dengan budaya tradisional ?
1.2.2
Apa sajakah jenis-jenis budaya tadisional yang kita miliki ?
1.2.3
Budaya tradisional apakah yang sudah mulai hilang ?
1.2.4 Apa
penyebab hilangnya budaya tradisional ?
1.2.5
Bagaimana cara untuk menyelamatkan budaya tradisional ?
1.3 Tujuan
Dalam membuat makalah ini, kami
ingin mencapai dua tujuan, yaitu tujuan umum dan tujuan khusus.Tujuan umum kami
menyusun makalah ini adalah untuk melestarikan kembali budaya tradisional yang
kita miliki di negara kita. Sedangkan tujuan khusus kami membuat makalah ini
adalah :
1.3.1
Mengetahui secara jelas dan memahami tentang definisi budaya tradisional
1.3.2
Mengenali jenis-jenis budaya tradisional
1.3.3
Mengetahui budaya tradisional apa sajakah yang sudah mulai hilang
1.3.4
Mengetahui apa yang menyebabkan budaya tradisional hilang
1.3.5
Menghalau cara-cara yang dapat ditempuh untuk menyelamatkan budaya tradisional
dari kepunahan dan melestarikannya kembali.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Budaya Tradisional
Kebudayaan adalah kompleks yang
mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat &
kemampuan lain serta kebiasaan yang didapatkan oleh manusia sebagai anggota
masyarakat. Kebudayaan dikaji asal kata bahasa sansekerta berasal dari kata
budhayah yang berarti budi atau akal. Dalam bahasa latin, kebudayaan
berasal dari kata Colere, yang berarti mengolah tanah. Jadi kebudayaan secara
umum dapat diartikan sebagai “segala sesuatu yang dihasilkan oleh akal budi
(pikiran) manusia dengan tujuan untuk mengolah tanah atau tempat tinggalnya,
atau dapat pula diartikan segala usaha manusia untuk dapat melangsungkan dan
mempertahankan hidupnya didalam lingkungannya”.Budaya dapat pula diartikan
sebagai himpunan pengalaman yang dipelajari, mengacu pada pola-pola perilaku
yang ditularkan secara sosial tertentu.
Dalam kehidupan sehari-hari, kita
mengartikan kebudayaan sebagai peninggalan sejarah yang bersifat
tradisional.Seperti tarian daerah, alat musik daerah, senjata tradisional,
bahasa daerah, dan lain sebagainya.Di negara kita, hampir setiap propinsi
memilki kebudayaan tradisionalnya sendiri. Oleh sebab itu negara kita dijuluki
negara yang kaya akan budaya.
2.2 Jenis-jenis Budaya Tradisional
Ada berbagai jenis budaya
tradisional yang dimiliki oleh negara kita. Beberapa jenis budaya tradisional
tersebut yaitu :
2.2.1
Tarian Tradisional : tarian khas yang
memiliki arti penting karena fungsinya yang sangat mengutamakan suatu
penghormatan.
2.2.2
Bahasa Tradisional : bahasa daerah yang digunakan
dalam kehidupan sehari-hari oleh setiap
daerah .
2.2.3
Pakaian Tradisional : pakaian khas yang berbeda dari
daerah satu dengan daerah lain.
2.2.4
Senjata Tradisional : suatu senjata yang
digunakan oleh penduduk suatu daerah. Orang jaman dulu sering menyebutnya gaman.
2.2.5
Alat Musik Tradisional: alat musik yang digunakan untuk mengiringi suatu lagu
daerah atau biayasanya juga digunakan untuk mengiringi tarian tradisional.
2.2.6
Kesenian Tradisional : sutu kesenian yang berasal dari suatu daerah
tertentu dan menunjukkan ciri khas.
2.3 Budaya yang Sudah Mulai Hilang
Perubahan budaya yang terjadi di
dalam masyarakat tradisional, yakni perubahan dari masyarakat tertutup menjadi
masyarakat yang lebih terbuka, dari nilai-nilai yang bersifat homogen menuju
pluralisme nilai dan norma social merupakan salah satu dampak dari adanya
globalisasi. Ilmu pengetahuan dan teknologi telah mengubah dunia secara
mendasar.Komunikasi dan sarana transportasi internasional telah menghilangkan
batas-batas budaya setiap bangsa.
Peristiwa transkultural seperti itu
mau tidak mau akan berpengaruh terhadap keberadaan kesenian kita. Padahal
kesenian tradisional kita merupakan bagian dari khasanah kebudayaan nasional
yang perlu dijaga kelestariannya. Di saat yang lain dengan teknologi informasi
yang semakin canggih seperti saat ini, kita disuguhi oleh banyak alternatif
tawaran hiburan dan informasi yang lebih beragam, yang mungkin lebih menarik
jika dibandingkan dengan kesenian tradisional kita. Dengan parabola masyarakat
bisa menyaksikan berbagai tayangan hiburan yang bersifat mendunia yang berasal
dari berbagai belahan bumi.
Kondisi yang demikian mau tidak mau
membuat semakin tersisihnya kesenian tradisional Indonesia dari kehidupan
masyarakat Indonesia yang sarat akan pemaknaan dalam masyarakat Indonesia.
Misalnya saja bentuk-bentuk ekspresi kesenian etnis Indonesia, baik yang rakyat
maupun istana, selalu berkaitan erat dengan perilaku ritual masyarakat
pertanian. Dengan datangnya perubahan sosial yang hadir sebagai akibat proses
industrialisasi dan sistem ekonomi pasar, dan globalisasi informasi, maka
kesenian kita pun mulai bergeser ke arah kesenian yang berdimensi komersial.
Kesenian-kesenian yang bersifat ritual mulai tersingkir dan kehilangan
fungsinya.
Pesatnya laju teknologi informasi
atau teknologi komunikasi telah menjadi sarana difusi budaya yang ampuh,
sekaligus juga alternatif pilihan hiburan yang lebih beragam bagi masyarakat
luas.Akibatnya masyarakat tidak tertarik lagi menikmati berbagai seni
pertunjukan tradisional yang sebelumnya akrab dengan kehidupan mereka.Misalnya
saja kesenian tradisional wayang orang Bharata, yang terdapat di Gedung Wayang
Orang Bharata Jakarta kini tampak sepi seolah-olah tak ada pengunjungnya. Hal
ini sangat disayangkan mengingat wayang merupakan salah satu bentuk kesenian
tradisional Indonesia yang sarat dan kaya akan pesan-pesan moral, dan merupakan
salah satu agen penanaman nilai-nilai moral yang baik, menurut saya.
Contoh lainnya adalah kesenian Ludruk yang sampai pada tahun 1980-an masih
berjaya di Jawa Timur sekarang ini tengah mengalami “mati suri”. Wayang orang
dan ludruk merupakan contoh kecil dari mulai terdepaknya kesenian tradisional
akibat globalisasi.Bisa jadi fenomena demikian tidak hanya dialami oleh
kesenian Jawa tradisional, melainkan juga dalam berbagai ekspresi kesenian
tradisional di berbagai tempat di Indonesia.Sekalipun demikian bukan berarti
semua kesenian tradisional mati begitu saja dengan merebaknya globalisasi.
Di sisi lain, ada beberapa seni
pertunjukan yang tetap eksis tetapi telah mengalami perubahan fungsi. Ada pula
kesenian yang mampu beradaptasi dan mentransformasikan diri dengan teknologi
komunikasi yang telah menyatu dengan kehidupan masyarakat, misalnya saja
kesenian tradisional “Ketoprak” yang dipopulerkan ke layar kaca oleh kelompok
Srimulat. Kenyataan di atas menunjukkan kesenian ketoprak sesungguhnya
memiliki penggemar tersendiri, terutama ketoprak yang disajikan dalam bentuk
siaran televisi, bukan ketoprak panggung.Dari segi bentuk pementasan atau
penyajian, ketoprak termasuk kesenian tradisional yang telah terbukti mampu
beradaptasi dengan perubahan zaman.
Selain ketoprak masih ada kesenian
lain yang tetap bertahan dan mampu beradaptasi dengan teknologi mutakhir
yaitu wayang kulit. Beberapa dalang wayang kulit terkenal seperti Ki Manteb
Sudarsono dan Ki Anom Suroto tetap diminati masyarakat, baik itu kaset rekaman
pementasannya, maupun pertunjukan secara langsung. Keberanian stasiun televisi
Indosiar yang sejak beberapa tahun lalu menayangkan wayang kulit setiap malam
minggu cukup sebagai bukti akan besarnya minat masyarakat terhadap salah satu
khasanah kebudayaan nasional kita. Bahkan Museum Nasional pun tetap
mempertahankan eksistensi dari kesenian tradisonal seperti wayang kulit dengan
mengadakan pagelaran wayang kulit tiap beberapa bulan sekali dan pagelaran musik
gamelan tiap satu minggu atau satu bulan sekali yang diadakan di aula
Kertarajasa, Museum Nasional.
2.4 Penyebab
Budaya Tradisional Hilang
Budaya nasional yang seharusnya
menjadi kebanggaan dan harusnya di pertahankan sekarang mulai hilang dikarenakan
masuknya budaya asing (modern). Kita sebagai warga negara indonesia yang
mempunyai hak penuh atas kebudayaan tersebut seharusnya melestarikannya bukan
malah mengesampingkannya dengan berbagai alasan seperti takut dibilang
ketinggalan jaman, takut dibilang kupper, katrok, dan lain sebagainya.
Jika ditinjau melalui aspek global,
globalisasi menjadi tantangan untuk semua aspek kehidupan juga yang terkait
dengan kebudayaan. Budaya tradisional yang mencerminkan etos kerja yang kurang
baik tidak akan mampu bertahan dalam era global. Era global menuntut kesiapan
kita untuk siap berubah menyesuaikan perubahan zaman dan mampu mengambil setiap
kesempatan.Budaya tradisional di Indonesia sebenarnya lebih kreatif dan tidak
bersifat meniru, yang menjadi masalah adalah mempertahankan jati diri bangsa.
Sebagai contoh sederhana, budaya gotong royong di Indonesia saat ini hampir
terkikis habis, individual dan tidak mau tahu dengan orang lain adalah cerminan
yang tampak saat ini. Perlu dipikirkan agar kebudayaan kita tetap dapat
mencerminkan kepribadian \bangsa.Kebudayaan tradisional adalah sebuah warisan
luhur.
Dalam era globalisasi, kebudayaan
tradisional mulai mengalami erosi.Orang, anak muda utamanya lebih senang
menghabiskan waktunya untuk mengakses internet dari pada mempelajari tarian
dari kebudayaan sendiri. Orang akan merasa bangga ketika dapat menuru gaya
berpakaian orang barat dan menganggap budayanya kuno dan ketinggalan.
Globalisasi akan selalu memberikan perubahan, kita lah yang harus meneliti
apakah budaya-budaya tersebut bersifat positif ataupun negatife.
2.5
Cara-cara Untuk Menjaga Kelestarian Budaya Tradisional
Budaya yang dahulu tak ternilai
harganya, kini justru menjadi budaya yang tak bernilai di mata masyarakat.Sikap
yang tak menghargai itu memberikan dampak yang cukup buruk bagi perkembangan
budaya tradisional di negara kita.Mengapa? Karena salah satu cara untuk
melestarikan budaya trsdisional adalah sikap dan perilaku dari masyarakatnya
sendiri. Jika dalam diri setiap masyarakat terdapat jiwa nasionalis yang
dominan, melestarikan budaya tradisional merupakan suatu kebanggaan, tapi
generasi muda sekarang ini justru beranggapan yang sebaliknya, sehingga mereka
menggagap melestarikan budaya itu suatu paksaan.Jadi kelestarian buadaya
tradisional itu juga sangat bergantung pada jiwa nasionais generasi mudanya.
Sebagai para generasi muda penerus
bangsa, jiwa dan sikap nasionalis sangatlah diperlukan.Bukan hanya untuk
kepentingan politik saja kita dituntut untuk berjiwa nasionalis, tetapi dalam
mempertahankan dan melestarikan budayapun juga demikian.Kita butuh untuk
menyadari bahwa untuk mempertahankan budaya peninggalan sejarah itu tidak
mudah.Butuh pengorbanan yang besar pula. Oleh karenanya tak cukup apabila hanya
ada satu generasi muda yang mau untuk tapi yang lain masa bodoh. Dalam
melakukannya dibutuhkan kebersamaan untuk saling mendukung dan mengisi satu
sama lain. Dalam kata lain dalam menjaga kelestarian budaya juga diperlukan
kekompakan untuk saling mengisi dan mendukung.
Salah satu upaya yang dapat
dilakukan untuk menyelamatkan beragam seni budaya yang terdapat disetiap daerah
sebelum seni budaya yang masih ada tersebut punah adalah dengan melaksanakan:
2.5.1 Pendataan
2.5.2
Inventarisasi
2.5.3
Pendokumentasian
BAB
III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Kemudian kebudayaan yang telah ada
seperti kebudayaan tradisional akan tergeser bahkan akan hilang terganti oleh
kebudayaan baru/ modern. Orang-orang akan lebih mengandalkan kebudayaan baru
dan meninggalkan kebudayaan tradisional karena dianggap kebudayaan itu adalah
kebudayaan yang kuno dan pantas di tinggalkan.
Jadi keberadaan kebudayaan
tradisional saat ini sangat mengkhawirkan.Kita sebagai penerus bangsa harus
dapat melestarikan budaya sendiri, budaya tradisional.Jangan sampai budaya itu
punah tertelan waktu yang ke era globalisasi.
3.2
Saran
Untuk dapat tetap melestarikan
budaya peninggalan nenek moyang kita harus dapat memilah dan memilih budaya
yang baru yang positif.Kita harus tetap mengikuti perkembangan budaya modern
tapi jangan sampai kita meninggalkan budaya sendiri.Jangan sampai kejadian
kemarin seperti pengklaiman budaya terjadi kembali.Hal tersebut terjadi juga
karena kita kurang menjaga dan melestarikan budaya sendiri.
DAFTAR
PUSTAKA
kusumah.joko 2001 "tergesernya budaya tradisional karena budaya asing"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar