Dampak Masukanya
Kebudayaan Asing Terhadap Masyarakat Indonesia
LATAR BELAKANG
Indonesia merupakan bangsa yang terkenal akan
keanekaragaman budaya serta terdiri dari berbagai suku, dan juga bahasa yang
meliputi berbagai ribuan pulau. Masing-masing suku bangsa memiliki
keanekaragaman budaya tersendiri. Di setiap budaya tersebut terdapat
nilai-nilai sosial dan seni yang tinggi. Pada kondisi saat ini kebudayaan mulai
ditinggalkan, bahkan sebagian masyarakat Indonesia malu akan kebudayaannya
sebagai jati diri sebuah bangsa. Hal ini mengakibatkan hilangnya keanekaragaman
budaya Indonesia secara perlahan-lahan, yang tidak terlepas dari pengaruh
budaya luar dan karakter mayarakat Indonesia yang suka meniru.
Masuknya
budaya asing ke Indonesia disebabkan salah satunya karena adanya krisis
globalisasi yang meracuni Indonesia. Pengaruh tersebut berjalan sangat cepat
dan menyangkut berbagai bidang kehidupan. Tentu saja pengaruh tersebut akan
menghasilkan dampak yang sangat luas pada sistem kebudayaan masyarakat. Begitu
cepatnya pengaruh budaya asing tersebut menyebabkan terjadinya goncangan
budaya, yaitu suatu keadaan dimana masyarakat tidak mampu menahan berbagai
pengaruh kebudayaan yang datang dari luar sehingga terjadi ketidak seimbangan
dalam kehidupan masyarakat yang bersangkutan.
Perkembangan
zaman dan teknologi yang semakin lama semakin canggih serta perdagangan bebas
yang telah terjadi di dunia khususnya Indonesia telah meracuni bangsa Indonesia
terhadap moral akhlak dan tatakrama pergaulan anak remaja, adat budaya
Indonesia yang dulu katanya Indonesia kaya akan budayanya kini terhapus semua
oleh yang namanya kemajuan zaman, salah satu contohnya yang telah kita tahu
kesenian Reog Ponorogo yang berasal dari Jawa Timur ponorogo telah di akui oleh
bangsa Malaysia, itu di sebabkan karena kekurang pedulian dan pelestarian kita
terhadap kebudayaan kita sendiri.
RUMUSAN MASALAH
1. Apa faktor utama penyebab masuknya budaya asing ke indonesia?
2. Apa dampak positif dan negatif terhadap masuknya budaya asing ke indonesia ?
3. Apa akibat dari pengaruh budaya asing terhadap masyarakat ?
4. Apa pengaruh budaya asing terhadap eksistensi jati diri bangsa?
5. Bagaimana untuk mengantisipasi dampak Negara asing?
1. Apa faktor utama penyebab masuknya budaya asing ke indonesia?
2. Apa dampak positif dan negatif terhadap masuknya budaya asing ke indonesia ?
3. Apa akibat dari pengaruh budaya asing terhadap masyarakat ?
4. Apa pengaruh budaya asing terhadap eksistensi jati diri bangsa?
5. Bagaimana untuk mengantisipasi dampak Negara asing?
PEMBAHASAN
Kebudayaan Asing
adalah kebudayaan yang datang dari luar daerah yang diterima dan dijalani oleh
suatu masyarakat yang tinggal di daerahnya senidiri.Kemudian juga ada yang
disebut dengan Kebudayaan Lokal.Kebudayaan Lokal bisa dibilang juga kebudayaan
asli daerah tersebut.Kebudayaan lokal Indonesia yang sangat beranekaragam
menjadi suatu kebanggaan sekaligus tantangan untuk mempertahankan serta
mewarisi kepada generasi selanjutnya.Budaya lokal Indonesia sangat membanggakan
karena memiliki keanekaragaman yang sangat bervariasi serta memiliki keunikan
tersendiri.Seiring berkembangnya zaman, menimbulkan perubahan pola hidup
masyakat yang lebih modern.Akibatnya, masyarakat lebih memilih kebudayaan baru
yang mungkin dinilai lebih praktis dibandingkan dengan budaya lokal.
Banyak faktor
yang menyebabkan budaya lokal dilupakan dimasa sekarang ini, misalnya masuknya
budaya asing.Masuknya budaya asing ke suatu negara sebenarnya merupakan hal
yang wajar, asalkan budaya tersebut sesuai dengan kepribadian bangsa.Namun pada
kenyataannya budaya asing mulai mendominasi sehingga budaya lokal mulai
dilupakan.
Faktor lain yang menjadi masalah adalah
kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya peranan budaya lokal. Budaya
lokal adalah identitas bangsa. Sebagai identitas bangsa, budaya lokal harus
terus dijaga keaslian maupun kepemilikannya agar tidak dapat diakui oleh negara
lain. Walaupun demikian, tidak menutup kemungkinan budaya asing masuk asalkan
sesuai dengan kepribadian negara karena suatu negara juga membutuhkan
input-input dari negara lain yang akan berpengaruh terhadap perkembangan di
negranya.
Dimasa sekarang
ini banyak sekali budaya-budaya kita yang mulai menghilang sedikit demi
sedikit.Hal ini sangatlah berkaitan erat dngan masuknya budaya-budaya ke dalam
budaya kita.Sebagai contoh budaya dalam tata cara berpakaian.Dulunya dalam budaya
kita sangatlah mementingkan tata cara berpakaian yang sopan dan tertutup.Akan
tetapi akaibat masuknya budaya luar mengakibatkan budaya tersebut
berubah.Sekarang berpakaian yang menbuka aurat serasa sudah menjadi kebiasaan
yang sudah melekat erat didalam masyarakat kita.Sebagai contoh lain jenis-jenis
makanan yang kita konsumsi juga mulai terpengaruh budaya luar.Masyarakat
sekarang lebih memilih makanan-makanan yang berasal dari luar seperti
KFC,steak,burger,dan lain-lain.Masyarakat menganggap makanan-makanan tersebut
higinis,modern,dan praktis.Tanpa kita sadari makanan-makanan tersebut juga
telah menjadi menu keseharian dalam kehidupan kita.Hal ini mengakibatkan makin
langkanya berbagai jenis makanan tradisional.Bila hai ini terus terjadi maka
tak dapat dihindarkan bahwa anak cucu kita kelak tidak tahu akan jenis-jenis
makanan tradisional yang berasal dari daerah asal mereka.
Perubahan budaya
yang terjadi di dalam masyarakat tradisional, yakni perubahan dari masyarakat
tertutup menjadi masyarakat yang lebih terbuka, dari nilai-nilai yang bersifat
homogen menuju pluralisme nilai dan norma social merupakan salh satu dampak
dari adanya globalisasi. Ilmu pengetahuan dan teknologi telah mengubah dunia
secara mendasar.Komunikasi dan sarana transportasi internasional telah
menghilangkan batas-batas budaya setiap bangsa.Kebudayaan setiap bangsa
cenderung mengarah kepada globalisasi dan menjadi peradaban dunia sehingga
melibatkan manusia secara menyeluruh. Misalnya saja khusus dalam bidang hiburan
massa atau hiburan yang bersifat masal, makna globalisasi itu sudah sedemikian
terasa. Sekarang ini setiap hari kita bisa menyimak tayangan film di tv yang
bermuara dari negara-negara maju seperti Amerika Serikat, Jepang, Korea, dll
melalui stasiun televisi di tanah air. Belum lagi siaran tv internasional yang
bisa ditangkap melalui parabola yang kini makin banyak dimiliki masyarakat
Indonesia. Sementara itu, kesenian-kesenian populer lain yang tersaji melalui
kaset, vcd, dan dvd yang berasal dari manca negara pun makin marak kehadirannya
di tengah-tengah kita. Fakta yang demikian memberikan bukti tentang betapa
negara-negara penguasa teknologi mutakhir telah berhasil memegang kendali dalam
globalisasi budaya khususnya di negara ke tiga. Peristiwa transkultural seperti
itu mau tidak mau akan berpengaruh terhadap keberadaan kesenian kita. Padahal
kesenian tradisional kita merupakan bagian dari khasanah kebudayaan nasional
yang perlu dijaga kelestariannya.
Di saat yang
lain dengan teknologi informasi yang semakin canggih seperti saat ini, kita
disuguhi oleh banyak alternatif tawaran hiburan dan informasi yang lebih
beragam, yang mungkin lebih menarik jika dibandingkan dengan kesenian
tradisional kita. Dengan parabola masyarakat bisa menyaksikan berbagai tayangan
hiburan yang bersifat mendunia yang berasal dari berbagai belahan bumi. Kondisi
yang demikian mau tidak mau membuat semakin tersisihnya kesenian tradisional
Indonesia dari kehidupan masyarakat Indonesia yang sarat akan pemaknaan dalam
masyarakat Indonesia. Misalnya saja bentuk-bentuk ekspresi kesenian etnis
Indonesia, baik yang rakyat maupun istana, selalu berkaitan erat dengan perilaku
ritual masyarakat pertanian. Dengan datangnya perubahan sosial yang hadir
sebagai akibat proses industrialisasi dan sistem ekonomi pasar, dan globalisasi
informasi, maka kesenian kita pun mulai bergeser ke arah kesenian yang
berdimensi komersial. Kesenian-kesenian yang bersifat ritual mulai tersingkir
dan kehilangan fungsinya.Sekalipun demikian, bukan berarti semua kesenian
tradisional kita lenyap begitu saja. Ada berbagai kesenian yang masih
menunjukkan eksistensinya, bahkan secara kreatif terus berkembang tanpa harus
tertindas proses modernisasi. Pesatnya laju teknologi informasi atau teknologi
komunikasi telah menjadi sarana difusi budaya yang ampuh, sekaligus juga
alternatif pilihan hiburan yang lebih beragam bagi masyarakat luas.Akibatnya
masyarakat tidak tertarik lagi menikmati berbagai seni pertunjukan tradisional
yang sebelumnya akrab dengan kehidupan mereka.Misalnya saja kesenian
tradisional wayang orang Bharata, yang terdapat di Gedung Wayang Orang Bharata
Jakarta kini tampak sepi seolah-olah tak ada pengunjungnya. Hal ini sangat
disayangkan mengingat wayang merupakan salah satu bentuk kesenian tradisional
Indonesia yang sarat dan kaya akan pesan-pesan moral, dan merupakan salah satu
agen penanaman nilai-nilai moral yang baik, menurut saya. Contoh lainnya adalah
kesenian Ludruk yang sampai pada tahun 1980-an masih berjaya di Jawa Timur
sekarang ini tengah mengalami “mati suri”. Wayang orang dan ludruk merupakan
contoh kecil dari mulai terdepaknya kesenian tradisional akibat
globalisasi.Bisa jadi fenomena demikian tidak hanya dialami oleh kesenian Jawa
tradisional, melainkan juga dalam berbagai ekspresi kesenian tradisional di
berbagai tempat di Indonesia.Sekalipun demikian bukan berarti semua kesenian
tradisional mati begitu saja dengan merebaknya globalisasi.
Di sisi lain,
ada beberapa seni pertunjukan yang tetap eksis tetapi telah mengalami perubahan
fungsi. Ada pula kesenian yang mampu beradaptasi dan mentransformasikan diri
dengan teknologi komunikasi yang telah menyatu dengan kehidupan masyarakat,
misalnya saja kesenian tradisional “Ketoprak” yang dipopulerkan ke layar kaca
oleh kelompok Srimulat.Kenyataan di atas menunjukkan kesenian ketoprak
sesungguhnya memiliki penggemar tersendiri, terutama ketoprak yang disajikan
dalam bentuk siaran televisi, bukan ketoprak panggung.Dari segi bentuk
pementasan atau penyajian, ketoprak termasuk kesenian tradisional yang telah
terbukti mampu beradaptasi dengan perubahan zaman. Selain ketoprak masih ada
kesenian lain yang tetap bertahan dan mampu beradaptasi dengan teknologi
mutakhir yaitu wayang kulit. Beberapa dalang wayang kulit terkenal seperti Ki
Manteb Sudarsono dan Ki Anom Suroto tetap diminati masyarakat, baik itu kaset
rekaman pementasannya, maupun pertunjukan secara langsung. Keberanian stasiun televisi
Indosiar yang sejak beberapa tahun lalu menayangkan wayang kulit setiap malam
minggu cukup sebagai bukti akan besarnya minat masyarakat terhadap salah satu
khasanah kebudayaan nasional kita. Bahkan Museum Nasional pun tetap
mempertahankan eksistensi dari kesenian tradisonal seperti wayang kulit dengan
mengadakan pagelaran wayang kulit tiap beberapa bulan sekali dan pagelaran
musik gamelan tiap satu minggu atau satu bulan sekali yang diadakan di aula
Kertarajasa, Museum Nasional.
Tentu
saja pengeruh kebudayaan asing terhadap suatu masyarakat dapat mengakibatkan
berkurangnya kesadaran masyarkat itu sendiri terhadap kebudayaannya sendiri dan
cenderung mengikuti budaya – budaya asing yang masuk karena mereka memiliki
pemikiran untuk mengenal dunia lebih luas, dan juga akses masuknya budaya
tersebut sangat mudah sekali akibat pengaruh globalisasi dan kemajuan teknologi.
Ada beberapa definisi yang dikemukakan
oleh para ahli tentang kebudayaan, yakni sebagai berikut :
1. Edward
B. Taylor
Kebudayaan
merupakan keseluruhan yang kompleks, yang didalamnya terkandung pengetahuan,
kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adapt istiadat, dan kemampuan-kemampuan
lain yang didapat oleh seseorang sebagai anggota masyarakat.
2.
M. Jacobs dan B.J. Stern
Kebudayaan
mencakup keseluruhan yang meliputi bentuk teknologi sosial, ideologi, religi,
dan kesenian serta benda, yang kesemuanya merupakan warisan sosial.
3.
Koentjaraningrat
Kebudayaan
adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia dalam
rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan relajar.
4.
Dr. K. Kupper
Kebudayaan
merupakan sistem gagasan yang menjadi pedoman dan pengarah bagi manusia dalam
bersikap dan berperilaku, baik secara individu maupun kelompok.
5.
William H. Haviland
Kebudayaan
adalah seperangkat peraturan dan norma yang dimiliki bersama oleh para anggota
masyarakat, yang jika dilaksanakan oleh para anggotanya akan melahirkan
perilaku yang dipandang layak dan dapat di terima oleh semua masyarakat.
6.
Ki Hajar Dewantara
Kebudayaan
berarti buah budi manusia adalah hasil perjuangan manusia terhadap dua pengaruh
kuat, yakni zaman dan alam yang merupakan bukti kejayaan hidup manusia untuk
mengatasi berbagai rintangan dan kesukaran didalam hidup dan penghidupannya
guna mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang pada lahirnya bersifat tertib
dan damai.
7.
Francis Merill
Pola-pola
perilaku yang dihasilkan oleh interaksi sosial. Semua perilaku dan semua produk
yang dihasilkan oleh sesorang sebagai anggota suatu masyarakat yang ditemukan
melalui interaksi simbolis.
8.
Bounded et.al
Kebudayaan
adalah sesuatu yang terbentuk oleh pengembangan dan transmisi dari kepercayaan
manusia melalui simbol-simbol tertentu, misalnya simbol bahasa sebagai
rangkaian simbol yang digunakan untuk mengalihkan keyakinan budaya diantara
para anggota suatu masyarakat. Pesan-pesan tentang kebudayaan yang di harapkan
dapat di temukan di dalam media, pemerintahan, intitusi agama, sistem
pendidikan dan semacam itu.
9.
Mitchell (Dictionary of Soriblogy)
Kebudayaan
adalah sebagian perulangan keseluruhan tindakan atau aktivitas manusia dan
produk yang dihasilkan manusia yang telah memasyarakat secara sosial dan bukan
sekedar dialihkan secara genetikal.
10.
Robert H Lowie
Kebudayaan
adalah segala sesuatu yang diperoleh individu dari masyarakat, mencakup
kepercayaan, adat istiadat, norma-norma artistic, kebiasaan makan, keahlian
yang di peroleh bukan dari kreatifitasnya sendiri melainkan merupakan warisan
masa lampau yang di dapat melalui pendidikan formal atau informal.
11.
Arkeolog R. Seokmono
Kebudayaan
adalah seluruh hasil usaha manusia, baik berupa benda ataupun hanya berupa buah
pikiran dan dalam penghidupan.
Sedangkan menurut saya
definisi dari kebudayaan itu
sendiri berasal dari kata budaya yang
diberikan imbuhan ke- dan –an. Berdasarkan informasi diatas, bisa ditarik
kesimpulan bahwa kebudayaan itu adalah suatu ciri khas yang menunjukkan hasil
cipta, karya, dan rasa dari suatu tempat yang terbentuk/diperoleh karena dua
pengaruh kuat, yakni zaman dan alam yang merupakan bukti kejayaan hidup manusia
untuk mengatasi berbagai rintangan dan kesukaran didalam hidup dan
penghidupannya guna mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang pada lahirnya
bersifat tertib dan damai.
2. KLASIFIKASI & KARAKTERISTIK
BUDAYA
a. Klasifikasi
Budaya
Ada beberapa pendapat
ahli yang mengemukakan mengenai komponen atau unsur kebudayaan, antara lain
sebagai berikut:
Melville J. Herskovits
menyebutkan kebudayaan memiliki 4 unsur pokok, yaitu:
alat-alat teknologi
sistem ekonomi
keluarga
kekuasaan politik
Bronislaw Malinowski
mengatakan ada 4 unsur pokok yang meliputi:
sistem norma yang
memungkinkan kerja sama antara para anggota masyarakat untuk menyesuaikan diri
dengan alam sekelilingnya
organisasi ekonomi
alat-alat dan
lembaga-lembaga atau petugas-petugas untuk pendidikan (keluarga adalah lembaga
pendidikan utama)
organisasi kekuatan
(politik)
Klasifikasi budaya
dapat dibedakan menurut unsur dibawah ini :
Wujud
Menurut J.J. Hoenigman,
wujud kebudayaan dibedakan menjadi tiga:
-
Gagasan (Wujud ideal)
Wujud gagasan.
Budaya dalam
wujud gagasan/ide ini bersifat abstrak dan tempatnya ada dalam alam pikiran
tiap warga pendukung budaya yang bersangkutan sehingga tidak dapat diraba atau
difoto. Sistem gagasan yang telah dipelajari oleh setiap warga pendukung budaya
sejak dini sangat menentukan sifat dan cara berpikir serta tingkah laku warga
pendukung budaya tersebut. Gagasan-gagasan inilah yang akhirnya menghasilkan
berbagai hasil karya manusia berdasarkan sistem nilai, cara berfikir dan pola
tingkah laku. Wujud budaya dalam bentuk sistem gagasan ini biasa juga disebut
sistem nilai budaya.
-
Aktivitas (tindakan)
Wujud perilaku
(aktivitas).
Dalam wujud
perilaku berpola menurut ide/gagasan yang ada. Wujud perilaku ini bersifat
konkrit dapat dilihat dan didokumentasikan (difoto dan difilm). Contoh: Petani
sedang bekerja di sawah, orang sedang menari dengan lemah gemulai, orang sedang
berbicara dan lain-lain. Masing-masing aktivitas tersebut berada dalam suatu
system tindakan dan tingkah laku tertentu.
-
Artefak (karya)
Wujud benda
hasil budaya.
Semua benda
hasil karya manusia tersebut bersifat konkrit, \dapat diraba dan difoto.
Kebudayaan dalam wujud konkrit ini disebut kebudayaan fisik. Contoh: bangunan-bangunan
megah seperti piramida, tembok cina, menhir, alat rumah tangga seperti kapak
perunggu, gerabah dan lain-lain. Dalam kenyataan sehari-hari ketiga wujud
tersebut yaitu gagasan, perilaku dan benda hasil budaya tidak terpisahkan dan
saling mempengaruhi.Dari uraian yang telah Anda baca di atas mengenai tujuh
unsur kebudayaan yang bersifat universal sebenarnya wujudnya bagaimana? Wujud
kebudayaan dapat dibedakan menjadi tiga bagian yaitu
Contoh: salah satu unsur kebudayaan
adalah sistem religi maka wujud budaya sistem religi adalah sebagai berikut:
1) Gagasan : Konsep tentang dewa – dewa, roh.
2) Perilaku : Upacara keagamaan yang dilakukan
salah satu bangsa dengan konsep
kepercayaan tersebut, misalnya pemujaan
terhadap roh nenek moyang pada masyarakat Indonesia.
3) Benda
Hasil Budaya : Dapat ditemukan contoh pada masyarakat prasejarah di
Indonesia berupa menhir, patung perwujudan nenek moyang.
Komponen
Berdasarkan wujudnya
tersebut, kebudayaan dapat digolongkan atas dua komponen utama:
-
Kebudayaan material
-
Kebudayaan nonmaterial
Hubungan antara unsur –
unsur kebudayaan
Komponen-komponen atau
unsur-unsur utama dari kebudayaan antara lain:
-
Peralatan dan perlengkapan hidup (teknologi)
-
Sistem mata pencaharian hidup
-
Sistem kekerabatan dan organisasi sosial
-
Bahasa
-
Kesenian
-
Sistem kepercayaan
-
Sistem ilmu dan pengetahuan
b. Karakteristik
Budaya
Karakteristik secara
etimologis berasal dari bahasa Inggris, yaitu berasal dari kata character. Arti
character sendiri adalah watak, sifat, dan peran. Karakter bisa diartikan
sebagai suatu sifat ataupun cirri-ciri yang khusus (yang membedakannya dengan
yang lain). Characteristic adalah sifat yang khas, yaitu sebuah keistimewaan
atau ciri kahas yang membantu dalam mengenal seseuatu, memisahkannya dengan
yang lain, atau mendeskripsikan secara jelas dan nyata; sebuah tanda yang
berbeda.
Dalam memahami
kebudayaan kita harus mengacu pada sejumlah karakteristik kebudayaan, antara
lain adalah bahwa kebudayaan itu dimiliki bersama, diperoleh melalui belajar,
bersifat simbolis, bersifat adaptif dan maladapti, bersifat relatif dan
universal. Dibawah ini akan dijelaskan beberapa karakteristik kebudayaan yang diambil
dari sumber atau bahan bacaan lain :
A. Cultures change.
Kebudayaan bukan
sesuatu yang terus-menerus tetap (bertumpuk). Pada waktu yang sama dimana suatu
kebudayaan ada, terdapat tanda-tanda kebudayaan baru. Tanda-tanda itu bisa
sebagai tambahan (addition) atau pengurangan (subtraction).
Tanda-tanda ini menyebabkan perubahan kebudayaan. Hal ini disebabkan kebudayaan
berubah dan berkembang secara dinamis setiap saat: kebudayaan tidak statis.
Berbagai aspek kebudayaan beserta tanda-tandanya akan terjalin rapat menjadi
suatu pola yang sangat kompleks.
B. People usually are not aware of their
culture
Cara kita bergaul dan
melakukan segala sesuatu dalam keseharian kita terkesan berjalan dengan alami (natural).
Kebanyakan dari kita tidak sadar akan budaya. Hal itu disebabkan oleh manusia
yang pada dasarnya sangat dekat dengan kebudayaan itu dan mengetahuinya dengan
sangat baik. Manusia merasakan bahwa semuanya seolah-olah terjadi begitu saja
(mewarisi secara biologis). Dan biasanya manusia hanya akan sadar bahwa pola
kelakuan mereka bukanlah sesuatu yang individual ketika mereka mulai
berinteraksi dengan manusia dari kebudayaan lain.
C. We do not know all of our own country
Tidak ada satupun orang
yang mengetahui budaya mereka secara keseluruhan. Dalam masyarakat, terdapat
pengetahuan tentang budaya yang terbatas terhadap fakta-fakta kelas sosial,
pekerjaan, agama, dan perkumpulan-perkumpulan lain.
D. Culture gives us a range of permissible
behavior patterns
Kebudayaan umumnya
memberikan jarak dalam cara bagaimana laki-laki sebagai laki-laki, wanita
sebagai wanita. Kebudayaan juga memberitahukan bagaimana perbedaan aktivitas
yang seharusnya ada dan tidak, seperti bagaimana seorang suami bertindak
sebagai suami, siteri sebagai siteri, dan sebagainya. Aturan ini biasanya
bersifat fleksibel di setiap derajat, kadar da tingkatnya. Dia Amerka Utara
contohnya, kebudayaan mereka mengajarkan bahwa seorang harus berpakaian sesuai
dengan jenis kelamin mereka (gender). Akan tetapi mereka boleh memakai
pakaian dengan cara yang berbeda pada saat siutasi yang berbeda.
E. Cultures no longer exist in isolation
Artinya kebudayaan
tidak akan bertahan lama dalam suatu wilayah terpencil. Apabila suatu
kebudayaan baru memasuki wilayah tersebut, secara alamiah masyarakat disana
akan berkembang dan mulai beradaotasi dengan kebudayaan-kebudayaan baru. Dengan
kata lain, suatu budaya sulit bertahan (asli) di suatu tempat karena akan
dipengaruhi oleh budaya-buadaya dari daerah lain disekitarnya.
F. Culture is shared
Suatu kebudayaan
dimiliki secara bersama-sama oleh sekelompok orang. Berdasarkan wilayah,
kondisi iklim, dan warisan sejarah, mereka tumbuh dan berkembang di dalamnya.
Mereka memiliki suatu nilai dan keyakinan, dimana kumpulan-kumpulan
prinsip/asas/dasar nilai dan keyakinan ini akan membentuk kebudayaan mereka.
Kebudayaan bisa saja menjadi kepunyaan dari komunitas tunggal, tapi tidak akan
pernah menjadi kepunyaan dari seseorang yang tunggal (individu).
A.
Faktor Utama Masuknya Budaya Asing
Budaya asing yang masuk ke indonesia mempunyai dampak yang
sangat besar terhadap budaya indonesia, masuknya budaya asing terdiri dari
beberapa faktor yang berasal dari dalam masyarakat maupun dari luar
masyarakat.
1. Faktor-faktor yang berasal dari dalam masyarakat itu sendiri meliputi hal-hal berikut:
a. Penemuan baru
Penemuan baru sebagai
sebab terjadinya perubahan dapat terwujud dalam bentuk penemuan unsur kebudayaan
yang baru.
b. Bertambah atau berkurangnya penduduk.
b. Bertambah atau berkurangnya penduduk.
Dengan bertambahnya
penduduk masyarakat mulai mengenal hak milik seseorang atas tanah, sewa tanah,
gadai tanah, atau adanya sistem bagi hasil. Hal ini terjadi karena adanya
perubahan dalam struktur masyarakat terutama lembaga kemasyarakatan
berkurangnya penduduk karena perpindahan ke daerah lain menyebabkan
kekosongan.
c. Terjadinya pemberontakan atau revolusi
c. Terjadinya pemberontakan atau revolusi
Hal ini dapat
mendorong terjadinya perubahan bessar mlai dari bentuk negara, lembaga masyarakat
sampai pada keluarga yang mendiami negara tersebut.
d. Pertentangan masyarakat
d. Pertentangan masyarakat
Pertentangan masyarakat yang terjadi diantara individu dapat
menyebabkan perubahan sosial.
2. Faktor-faktor yang berasal dari luar masyarakat maliputi hal berikut:
a. Bencana alam seperti gempa bumi, angin topan dan banjir.
b. Perubahan sosial yang terjadi karena kebudayaan dari masyarakat lain melancarkan pengaruhnya.
c. Peperangan dengan negara lain juga dapat menyebabkan terjadinya perubahan
.
Dampak Terhadap Masuknya Budaya Asing
Budaya asing yang masuk
ke indonesia brdampak sangat buruk dengan nilai-nilai kebudayaan yang dimiliki
oleh bangsa indonesia, karena indonesia dengan mudah meniru budaya, perilaku,
cara bergaul, dan berpakaian sangat tidak sesuai dengan budaya indonesia.
Dampak negatif yang terlihat jelas pada indonesia diantaranya goncangan budaya
atau sering disebut dengan culture shock, ini terjadi karena adanya anggota
masyarakat yang tidak siap menerima perubahan-perubahan akibat budaya asing
yang masuk, misalnya adanya penggusuran karena ada pembangunan gedung atau
bangunan, sukarnya mencari lahan tempat tinggal maka hal ini membuat mereka
frustasi dalam menghadapi biaya hidup yang semakin besar akhirnya mereka pun
melakukan perilaku menyimpang. Selain itu akan terjadinya pergeseran nilai
budaya indonesia yag menimbulkan kebimbangan, karena masuknya usur-unsur budaya
asing yang sangat cepat dan pesat mengakibatkan perubahan sosial yang
berkesinambungan, akibatnya masyarakat yang mengalami kebimbangan, dimana
mereka tidak mempunyai pegangan menyebabkan anggota masyarakat tidak mampu
mengukur tindakannya. Kebimbangan yang dialami masyarakat dapat mendorong
perbuatan menyimpang seperti pergaulan bebas, munculnya sifat konsumerisme.
Selain dampak negatif terdapat juga dampak positif diantaranya tumbuhnya indonesia
menjadi negara berkembang dan maju serta pembangunan yang semakin pesat terjadi
di kota-kota besar, perekonomian indonesia semakin maju dan berkembang.
Tantangan Masuknya Budaya
Asing ke Dalam Masyarakat
Masuknya
unsur-unsur asing yang diadopsi oleh masyarakat indonesia dianggap dapat
mengancam nilai-nilai, tatanan hidup, gaya hidup, sikap, dan dan
pikiran, hal ini merupakan salah satu akibat dari adanya keterbukaan dan
hubungan dengan bangsa lain.
Adanya globalisasi dan komunikasi yang semakin terbuka, hubungan
antar bangsa semakin mudah selain berdampak positif juga berdampak negatif.
Dimana nilai-nilai sosial budaya asing yang tidak sesuai dengan kepribadian
kita ikut masuk dalam kebudayaan bangsa, akibatnya akan mempengaruhi pola
pikir, sikap hidup, dan perbuatan kita. Sejalan dengan itu, nilai-nilai sosial
budaya yang belum sesuai dengan nilai budaya bangsa indonesia juga dapat ikut
diserap.
Menurut Bierens de Haan nilai-nilai tersebut dapat berupa sifat,
pandangan, paham, dan juga hidup yaitu,diantaranya:
A. EGOIS yaitu hanya mementingkan diri sendiri.
B. MATERIALISME yaitu pandangan yang mengutamakan materi.
C. SEKULARISME yaitu paham yang mengajarkan bahwa moralitas
tidak perlu diajarkan pada ajaran agama.
D. EKSTRIMISME yaitu pikiran atau pandangan yang melampaui batas
kebiasaan atau norma-norma.
E. CHAUVIMISME yaitu paham yang mengagungkan bangsa sendiri dan
merendahkan bangsa lain.
F. LITISME dan eksklusifisme yaitu pikiran atau pandangan dari
seseorang yang merasa dirinya merupakan orang atau sekelompok orang yang
terpandang atau sederajat tinggi hingga orang lain dianggap rendah.
G. DISKRIMINATIF yaitu sifat yang suka membeda-bedakan orang
dengan orang lain.
H. KONSUMTIF sifat seseorang yang suka membelanjakan uangnya untuk barang-barang yang tidak menghasilkan manfaat.
H. KONSUMTIF sifat seseorang yang suka membelanjakan uangnya untuk barang-barang yang tidak menghasilkan manfaat.
I. GLAMORISTIK yaitu suatu sikap atau gaya hidup yang
bermewah-mewahan.
Cara Mengantisipasi
Dampak Negatif Masuknya Budaya Asing
Globasisasi adalah suatu
proses tatanan masyarakat mendunia, dimana batas wilayah
bukan lagi hambatan yang berarti. Hubungan antar bangsa
berlangsung lebih aktif. Setiap bangsa pun tidak menutup diri dari bangsa lain.
Indonesia ssebagai bangsa yang terbuka harus siap menerima pengaruh tersebut.
Negara yang berhasil mewujudkan globalisasi harus dapat memanfaatkan
globalisasi dalam segi kehidupan tetapi juga harus mampu menyaringnya melalui
ideologi bangsa yang kokoh, dengan begitu negara tersebut akan berkembang
secara cepat. Sebaliknya, apabila ketahanan ideologi dan pandangan hidup suatu
bangsa rapuh, globalisasi justruakan membuat jati diri bangsa tersebut
memudar.
Dibawah ini merupakan
beberapa hal yang harus dilakukan untuk antisipasi dampak budaya asing.
Menyeleksi dan menyaring nilai-nilai budaya asing
Nilai-nilai budaya asing yang sesuai dengan bangsa kita dapat
diserap sehingga akan memperkaya nilai budaya bangsa kita, sedangkan yang kita
tinggalkan untuk itu, hal-hal yang perlu dilakukan
adalah sebagai berikut:
a. Meningkatkan kesetiaan kita kepada ideologi nasional (Pancasila).
b. Mengembangkan sikap kekeluargaan dan gotong royong.
c. Mengenali dan mengembangkan nilai seni budaya.
a. Meningkatkan kesetiaan kita kepada ideologi nasional (Pancasila).
b. Mengembangkan sikap kekeluargaan dan gotong royong.
c. Mengenali dan mengembangkan nilai seni budaya.
2) Memelihara dan mengembangkan kebudayaan nasional
Memelihara dan mengembangkan budaya nasional sebagai jati diri
bangsa dengan cara mengirimkan misi kebudayaan dan kesenian dari suatu daerah
keluar negeri. Selain itu, dapat dilakukan dengan menayangkan dan menyiarkan
kebudayaan dan kebudayaan nasional melalui berbagai media, mengadakan seminar
membahas kebudayaan daerah sebagai budaya nasional, serta pelestarian dan
pewarisan dan pewarisan daerah yang dapat mendorong persatuan dan kesatuan bangsa.
3) Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
3) Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
Dalam rangka membangun
masyarakat yang adil dan makmur yang tetap
berkepribadian indonesia, kita harus tetap beriman dn bertaqwa
kepada tuhan yang maha esa. Dalam menjalani tuntutan era globalisasi, kita
tetap mampu berdiri kokoh sebagai bangsa dengan ideologi dan pandangan hidup
nasional yang tangguh serta kebudayaan nasional yang yang luhur.
Daftar Pustaka :
Sumber Buku
Sri Wahyuni, Niniek. Dkk. 2007. Manusia dan Masyarakat. Jakarta: Ganeca Exact.
DR. Mubarak, Achmad, MA. 2004. Nasionalis Religius Jati Diri Bangsa Indonesia. Jatiwaringin:
Sumber dari internet
http://www.anneahira.com/kebudayaan-barat.htm
Tidak ada komentar:
Posting Komentar